Jakarta- Penunjukan Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Idham Aziz oleh Presiden Joko Widodo Menjadi Calon Tunggal Kapolri Menggantikan Jenderal Tito Karnavian Yang Kini Menjabat Sebagai Menteri Dalam Negeri, menurut Ketua Umum PERISAI, Chandra Halim merupakan langkah yang tepat, mengingat agenda strategis negara harus bergerak cepat dalam rangka mencapai target-target jangka pendek, menengah dan jangka panjang demi terwujudnya indonesia maju.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (PP PERISAI), Chandra Halim, Jum’at (25/10).
“Apa yang menjadi Langkah presiden RI Ir H Joko Widodo dan Prof DR KH Ma’aruf Amin mengirim calon tunggal Kapolri ke DPR RI adalah pilihan yang tepat,” tegasnya.
Menurut Chandra idham Aziz memiliki jejak rekam yang teruji untuk mengemban visi-misi Presiden Jokowi, khususnya berkaitan dengan pemeliharaan stabilitas dan keamanan dalam negeri.
Jika di tinjau dari rencana strategis bidang polhukam Presiden Jokowi, maka sangat jelas arah kebijakan Jokowi lima tahun di bidang keamanan ke depan Yaitu, terbebasnya masyarakat dari aksi terorisme, gerakan radikalisme guna menciptakan situasi yang kondusif bagi investasi dan kerukunanan kehidupan berbangsa.
“Selama ini saya melihat Komjen Idham Aziz adalah anggota polri yang berpengalaman dan mempunyai kemampuan teknis lapangan maupun leadership, serta managerial yang sangat mumpuni khususnya berkaitan dengan pemeliharaan stabilitas dan keamanan dalam negeri” ungkap chandra.
Tak hanya itu, lanjut Chandra, Idham Azis juga menjadi salah satu tokoh reformasi “promoter” (profesional, modern dan terpecaya) birokrasi Polri di bawah kepemimpinan Tito.
“Beliau adalah figur polisi yang memiliki visi jauh kedepan menjadikan polri sebagai institusi yang kredibel, profesional dan dapat dipercaya publik.” imbuhnya
Chandra menjelaskan bahwa, Idham Menjabat Sebagai Kapolda Metro Jaya Di Tahun 2017, Kepala Divisi Profesi Dan Pengamanan Polri Di 2016, Kapolda Sulawesi Tengah Di 2014, Hingga Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri Di 2013. Idham Aziz Dikenal Berpengalaman Di Bidang Reserse Dan Anti-Teror.
Idham Aziz Juga Pernah Menjabat Sebagai Wakil Kepala Densus 88 Antiteror Polri Di Tahun 2010. Salah Satu Prestasinya Adalah Melumpuhkan Teroris Bom Bali, Dr Azahari Dan Komplotannya Di Batu, Jawa Timur, Pada 9 November 2005.

Chandra sebagai Ketua Umum PP PERISAI mendorong agar Komisi III DPR RI Segera Menggelar Fit And Proper Test Calon Kapolri dan segera mengesahkan Idham Azis sebagai Kapolri sehingga target rencana strategis Polhukam dalam Mewujudkan Indonesia Maju dapat segera tercapai.
“Melihat integritas Komjen Idham Aziz sebagai satu tokoh reformasi “promoter” dan perjalan karir Kabareskrim dalam rangka pemeliharaan stabilitas dan keamanan dalam negeri maka sudah sepatutnya kita mendorong komisi III DPR RI segera mengesahkan Komisaris Jenderal Idham Aziz menjadi KAPOLRI,” tegas Chandra.